Jumat, 23 Oktober 2015

Kerajaan Singosari




Keberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukandi Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastrapeninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararatonyang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban.Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitabPararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui.Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapelmenggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedesistri Tunggul Ametung.Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yangdiperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri memintaperlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C Ken Arokmenyerang Kadiri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter.Dengan kemenangannya maka Ken Arok dapat menguasai seluruh kekuasaan kerajaanKadiri dan menyatakan dirinya sebagai raja Singosari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhattara Sang Amurwawabhumi.Sebagai raja pertama Singosari maka Ken Arok menandai munculnya dinasti baru yaitu dinasti Rajasa atau dinasti Girindra untuk menambah pemahaman Anda tentangketurunan dinasti Rajasa, maka simaklah silsilah berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBSkILBLCCBNRAa4hd5Yn2Q2LotHuk8Txecpoufz6NAo_ihsh0pfYY0670sn8wli4KPmVOl6FUX8uTyT3rFq40eZ5i-e3YOaKhNToupTZLlbJFKyckBQPtYUrukk9Ss35lKeGdqurWVg/s400/7.bmp
Dengan memperhatikan silsilah tersebut di atas, maka yang perlu Anda ketahui bahwa nama yang diberi nomor dan diberi kotak/dalam kotak itulah urutan raja-raja Singosari. Raja pertama sampai ketiga yang diberi tanda (*) mati dibunuh karena persoalan perebutan tahta dan balas dendam. Dari kelima raja Singosari tersebut, raja Kertanegaralah yang paling terkenal, karena dibawah pemerintahan Kertanegara Singosari mencapai puncak kebesarannya. Kertanegara bergelar Sri Maharajaderaja Sri Kertanegara mempunyai gagasan politik untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbDTsp1TZzoGDKQDBJzGVbmZ0i3bQVzj-Ep4KeWXZfDMnnHJ4J0h_VheSsz8Ew3UNKA0DhRHk9eo0pM-yTTgFmLrDNmPdN3Qy_aP_9K4MHeARIVaGIVLL4drLAhn3HEAgrEkkFiH13Pw/s640/8.bmp
Gambar 6. Peta kekuasaan Singosari
Setelah Anda menyimak gambar peta kekuasaan Singasari tersebut, yang perlu Anda ketahui bahwa kekuasaan tersebut dapat dicapai oleh Kertanegara karena tindakan politiknya yaitu seperti:
a.   Membangun Singasari menjadi pusat pemerintahan dan berusaha menyingkirkan lawan-lawan politiknya seperti Kebo Arem (Raganatha) dijadikan adhyaksa di Tumapel, Arya Wiraraja (Banyak Wide) dijadikan Bupati Madura.
b.   Menumpas pemberontakan Mahisa Rangkah.
c.   Menyatukan agama Syiwa dan Budha menjadi agama Tantrayana (Syiwa Budha). Agama ini dipimpin oleh Dharma Dyaksa.
d.   Melakukan politik perkawinan yaitu mengawinkan salah satu putrinya dengan R. Wijaya dan putri yang lain dengan Ardharaja putra Jayakatwang dari Kediri dalamrangka memperkuat kedudukannya sebagai raja Singasari. Dan mengawinkansaudaranya dengan raja Campa yaitu raja Jaya Singhawarman IV dalam rangkamencari persekutuan/aliansi dengan kerajaan Campa.
e.   Mengirimkan ekspedisi ke luar pulau Jawa antara lain ekspedisi ke Malayu/ Pamalayu tahun 1275 untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan Malayu dan ekspansi ke Bali tahun 1284 karena Bali tidak mau tunduk kepada Singasari.
Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, mungkin di satu sisi Kertanegara berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari sisi yang lain muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya Singasari. Ancaman yang muncul dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari Cina Mongol karena Kertanegara tidak mau mengakui kekuasaannya bahkan menghina utusan Kubilai-khan yaitu Meng-chi yang dibuat cacat mukanya. Sedangkan ancaman yang lain dari dalam yaitu adanya serangan dari Jayakatwangdari Kadiri tahun 1292 yang bekerja sama dengan Arya Wiraraja Bupati Sumenep yang tidak diduga sebelumnya. Sehingga Kertanegara terbunuh, maka jatuhlah Singasari di bawah kekuasaan Jayakatwang dari Kediri. Setelah Kertanegara meninggal maka didharmakan/diberi penghargaan di candi Jawi sebagai Syiwa Budha, di candi Singasari sebagai Bhairawa. Di Sagala sebagai Jina
(Wairocana) bersama permaisurinya Bajradewi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUXg6_ra-V67t4flXgqhrmqWSuQ3IV6mgMY84jiE19gpY0TFdPMUka-gr_VMy35CF76eO-9sFGNUNN3fuazASGkx6Dm4MXNyYplRekt98Y-i3vKhccgbUZ5JyULPIIkR7f6_pbWrXAdw/s400/9.bmp
Gambar 7. Candi Singosari

Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius. Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan berkembangnya ajaran agama baru yaitu ajaran Tantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab sucinya Tantra. Ajaran Tantrayana berkembang dengan baik sejak pemerintahan Wisnuwardhana dan mencapai puncaknya pada masa Kertanegara, bahkan pada akhir pemirintahan Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang, sedang melaksanakan upacara Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal.

Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber yang secara jelas tetapi sangat memungkinkan bahwa ekonomi Singosari ditekankan pada kehidupan pertanian dan perdagangan serta pelayaran. Perkembangan tersebut sangat dimungkinkan karena Singosari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.

Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, Singosari sangat berkembang karena Singosari banyak meninggalkan bangunan monumental atau budaya lain yang berhubungan dengan agama yaitu seperti candi Kedal, candi Jago, candi Singosari dan patung Joko Dolok yang merupakan perwujudan Kertanegara yang terletak di simpang tiga Surabaya, Jatim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar